Ilustrasi |
BerteriaklahAku beta, aku beta, aku betaBangga diri dan lupa diriPuaskanlah naluri korupsiHura-hura dan bergembira sesuka hatiMembuat banyak orang tersakitiMembuat Rakyat terzalimiMenjadikan hukum bisa dijual beliTapi tunggulah pembalasandari Allah Tuhan yang Maha MenciptakanAzab jahanam yang kekal menyengsarakan
Wahai monyet-monyet rakusYang Tak mau berbagi kepada temannyaSuka mencuri dan menghianatiYang penting perut kenyangYang penting beta senangJika suatu saat hari pembalasan datangJanganlah salahkan siapapunKecuali salahkan dirimu sendiriYang punya akal tapi tidak digunakanYang punya hati tapi tak mau berperasaanYang punya mata tapi tidak untuk melihatYang punya telinga tidak untuk mendengarSegala peringatan TuhanBaik yang tersirat maupun yang tersuratYang memperingatkan dekatnya hari kiamatSupaya manusia taat beribadatSupaya manusia berlomba menyebar maslahatJanganlah menjadi ahli maksiatKemana-mana mengumbar syahwatJangan memilih kesenangan sesaatYang berdampak kekal sengsara di akhirat
Wahai kaum muda
Apakah sebenarnya yang patut dibanggakan ?
Dari kemajuan teknologi dan globalisasi zaman
Jika hanya membuat kalian Menjadi makhluk dungu hilang ingatan
Dari gila chatingan dan facebookan, Game online dan PS-an
Kemudian membuat lupa belajar, PR sekolah tidak dikerjakan
Malam-malam keluar nongkrong dijalanan
Udah kaya preman kemalaman
Sampai Mabuk-mabukan, pacaran dan tawuran
Kemudian berdampak Rusaknya masa depan kalian
Siapakah yang patut disalahkan?Jangan menyalahkan kemajuan zamanTeknologi hanya identitas peradabanNamun jika ternyata membuat ilmu agama sudah diabaikanAkan berakibat amat fatalmanusia semakin jauh dari Tuhannyamanusia semakin jauh dari fitrahnyamanusia semakin rusak moralnyamanusia menjadi egois dan bangga diri karenanyaKemudian menjadi budak setanMemuja harta benda dan jabatan berlebihanTidak peduli harta dari mana ia dapatkanEntah halal atau haramMenjadi Lupa diri lupa TuhanMenjadi makhluk dungu hilang ingatanBerpikir dengan Ideologi serba salahBagaikan monyet rakus nan serakahBodoh, egois, dan tak mau mengalah
Wahai Remaja, Wahai Darah MudaJangan suka mengikuti tren zamanGaya hidup ala kebarat-baratanGaya hidup manusia lupa ingatanGaya hidup penyembah kebodohanYang membolak balikan kenyataanYang jelek dibenarkanYang benar disalahkanMemuja harta benda dan kemegahanEgois, serakah dan tak kenal perikemanusiaanSebuah hidup ala bintang jalangNamun diagung-agungkanSebab manusia tlah kehilangan jati diriKarena kesombongannya kepada TuhanTak mau terikat syari'at dan peraturanMemuja gaya hidup kebebasanbebas tapi kebablasanIndahnya sebentar namun membinasakan !
Keempat,Dari kupu-kupu kita belajar perubahanUlat, kepompong kemudian menjadi kupu-kupuBukanlah sebuah perjuangan yang singkatPerubahan besar perlu perjuangan dan kesabaranJangan lekas mengeluhJangan lekas putus asaUntuk bisa mencapai cita-citaSegalanya butuh pengorbananIbarat bayi berjalan merangkak untuk bisa berjalanMembutuhkan proses cukup panjangTidak kenal menyerah dan penderitaanTerjatuh seribu kali bukanlah rintanganAsalkan kita sampai puncak tujuanAsalkan kita hidup bahagia kemudian
Apalagi kalian para pelajarTentunya perjuangan kalian lebih mudah daripada kupu-kupuKarena kalian tidak memikirkan biaya sekolah dan uang sakuKarena semua biaya ditanggung orang tuamuHanya tinggal duduk, diam dan perhatikan pelajaran di sekolahanBelajar sungguh-sungguh dan perhatikan guru menerangkanNamun kenapa PR saja tidak dikerjakanBelajar malas-malasanPulang sekolah kebut-kebutanAda yang nongkrong dijalananBahkan mabuk miras sampai tawuranBahkan pacaran,seks bebas kemudian hamil bayinya digugurkanKemudian dikeluarkan dari sekolahanTidak malukah kalianKepada Allah yang menciptakan kalian?Tidak ada harganya kahNasehat guru dimata kalian?Tidak kasiankahKepada orang tua yang mendidik dan mengasihi kalian?Dan pontang panting cari rejeki demi kebahagiaanmu di masa depanMasih sombongkah kalianAir dan batu karang ternyata lebih sabar dan tenangTernyata cara hidup lebah dan kupu-kupujauh lebih baik daripada kalian?Tidak sadarkah kalianBahwa masa depan kalian itu suram !Sekelam awan hitam dimalam kelamMaukah masa tua kalian jadi penangguranAtau preman, jambret dan copet jalananJalan hidup sengsara serba kesulitanSebagai akibat menyepelekan pendidikanSebagai akibat menyepelekan aturan TuhanSebagai akibat kasih sayang orang tuaDibalas kedurhakaan dan kemaksiatan !Belum lagi azab akhirat yang kekalMenunggu untuk membinasakanSiksa pedih tak terbayangkan
Sebelum terlambat, Berhentilah berbuat demikianKarena masa kalian adalah masa paling rawanSegala godaan dan rayuan setanMasa paling labil dan butuh perhatianMasa paling terikat pertanggung jawabanMasa paling menentukan jalan kehidupanmasa remaja memang surga duniaNamun neraka diakhiratnyaJika digunakan umurmuUntuk hal sia-sia
Ingatlah, pahami dan pasang telingaMasa muda bukan masa hura-huraTapi sebuah masa perjuangan beratYang tidak kuat menahan cobaan pasti sekaratSeperti kepompong yang berjuang menjadi kupu-kupuTidak sedikit yang gagal melalui metaformosis kehidupanKarena penyakit malas dan ketidaksabaranItulah untaian syair untuk kalianBagi siapa saja yang merasa berakalYang mau berguru kepada alam sekitarSebagai bekal perjalanan hidup yang panjangBegitulah cara Allah Tuhan Maha BerilmuMengajari manusia Hikmah kehidupanDengan perantara kalam dan ciptaan-NyaSupaya manusia Belajar Hikmah dari alam semestaAgar tidak lupa diri lupa ingatanDan agar patuh kepada aturan TuhanSupaya bahagia di duniaDan damai sentosa di akhirat kemudian
Dari : M. Ashabus Samaa'un
(seorang penyair dan anggota majelis dakwah ashabul muslimin)
Dipublikasikan Oleh : Mutiara Public
Posting Komentar