BREAKING NEWS
pasang

Minggu, 04 Mei 2014

Peperangan Telah Menuntun Keluargaku Menjadi Muslim Sejati

"ilustrasi"  Peperangan Telah Menuntun Keluargaku Menjadi Muslim Sejati
MutiaraPublic - Mereka berdua di besarkan di dalam keluarga Katolik Roma. Sang istri yang berasal dari kota Mannheim, Jerman. Sedangkan suaminya lahir di kota Kissimmee di negara sisi Florida, Amerika Serikat.

Chris Tarantino yang merupakan seseorang tentara Amerika. Satu ketika dia ditugaskan ke negara Irak pada Tahun 2006 silam. Dikala itulah istri dari Chris, "Cristina Tarantino" mulai mempertanyakan perihal hidup dan mati. Pertanyaan inilah yang lalu membimbingnya pada ajaran Islam.

ilustrasi
Cristina benar-benar takut akan suatu hal yang buruk bakal menimpa suaminya dalam pekerjaannya itu. Dia mulai bertanya-tanya apa yang berlangsung sesudah kematian serta bagaimana melakukan hidup paling baik di dunia ini. Dia menghabiskan Waktunya dengan kakak perempuannya yang sudah lebih dulu menjadi seorang Muslim sesudah menikah dengan seseorang warga dari negara Palestina. Cristina mencari tuntunan atau bimbingan dari kakaknya itu.

Jawaban-jawaban kakaknya mengenai ajaran Islam benar-benar masuk akal untuk dicerna oleh Cristina. Dia juga merasakan ketenangan. Kerapkali diantara pembicaraan telephone dengan suaminya yang ada di Camp Taji, Irak, ia mendiskusikan tentang perkembangan spiritual yang dialaminya. Chris (suami Cristina) pun tak dapat menyembunyikan keterkejutannya waktu sang istri menyampaikan bahwa ia sudah menerima dan memeluk agama Islam.

Pertanyaan pertamanya pada sang istri yaitu apakah dia sudah mulai mengenakan jilbab. Waktu itu Cristina menyampaikan belum siap untuk berjilbab. Chrispun tidak banyak bertanya pada istrinya. Alih-alih, diapun senantiasa memohon panduan dalam doanya.

beberapa tahun kemudian, waktu ia (Chris) ditugaskan kembali di Irak pada tahun 2010, tentara memiliki rambut pirang serta bermata biru itu sudah menjadi seseorang Muslim. Dengan berani ia mengambil keputusan tak lagi menyembunyikan keislamannya.

"Saya pergi ke Kuwait beli sajadah serta mulai shalat disana. Menurut saya, Mengatakan bahwasanya saya adalah seseorang Muslim bukanlah akhir dari dunia, " Ucap Chirs.

Sepanjang satu dekade selalu melakukan pertempuran di negara-negara Muslim, sebagian tentara kadang-kadang mesti melawan persepsi umat Muslim memusuhi militer di mana mereka mengabdi. Chris tercatat di Angkatan Darat pada 1998, sebelum saat grup Islam radikal menyerang New York serta Washington DC.
 
Dia sempat ditugaskan berperang di dua negara Muslim. Dia menyampaikan tak sempat memiliki perasaan positif atau mungkin negatif perihal mengenai Muslim, juga saat menuju ke  negara Irak tersebut.

"Yang saya ketahui yaitu kami bakal memerangi terorisme. Untuk prajurit, saya cuma lakukan apa yang ditugaskan. Mereka mengatakan bahwa ketidaktahuan itu adalah kebahagiaan. Saya sangka waktu itu saya bodoh, " tuturnya.

Bersamaan perjalanan waktu, pasangan suami istri ini tumbuh lebih religius lagi. Mereka sering megunjungi suatu masjid Sunni di Mannheim. Dari sana mereka belajar semua inspirasi radikal serta berjihad dengan memeprcayakan kekerasan pada negara Barat adalah merupakan ide yang benar-benar salah.

Chris menyampaikan ia ikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. ia mengakui tak mengasosiasikan diri dengan radikalisme apa pun. Tetapi, Chris mempunyai kondisi yg tidak umum. Dia merupakan satu-satunya tentara AS di Masjid Al-Faruq Omar, Jerman, sisi dari Muslim minoritas di militer serta juga satu diantara dari sedikitnya tentara Muslim yg bukan keturunan dari keluarga Muslim atau mungkin dibilang ia merupakan keturunan Afrika-Amerika Muslim.

Walau ketentuan Chris serta istrinya untuk memeluk agama islam sifatnya pribadi, bukan hanya politis, pandangannya tentang perang di Irak serta Afghanistan serta perang dengan cara umum, sudah berubah. Pemikiran Chris tentang perang betul-betul beralih terbalik (180 derajat).

Dia memaknai benar hadits yang mengatakan membunuh satu orang yg tidak bersalah sama berartinya dengan membunuh semua orang. Serta, menyelamatkan satu orang yang tidak bersalah sama halnya menyelamatkan seluruh dunia.

Untuk sisi dari ide tersebut, pasangan ini membantu membuat suatu grup non-profit bertujuan untuk mengirim persediaan makanan serta obat-obatan ke negara Somalia. Cristina merupakan satu diantara dari tujuh orang di masjid, mereka yang membuat grup Islamischer Humanitaerer Entwicklungsdienst atau mungkin dikenal Islamic Humanitarian Development Service (www. IHED. de)

Cuma dalam beberapa minggu, badan amal ini sudah menghimpun serta mengirim 135 ton makanan serta obat-obatan. Semua bantuan mereka himpun, diatur, ditata serta dikerjakan sepanjang bulan Ramadhan. 
 
Dirumah, keluarga Tarantino selalu mempelajari iman baru mereka serta berupaya menjalaninya semaksimal mungkin.

Saat meninggalkan rumah, Cristina menggunakan pakaian lengan panjang, rok panjang, serta jilbab. Beberapa orang yang melihatnya dengan tatapan aneh. 
 
"Saya terasa seperti astronot, " ungkapnya.

Namun, suaminya tidak pernah mempunyai persoalan dengan penerimaan tentara. Tentara di unitnya tahu dia seseorang Muslim. Chris pun  bisa menyempatkan waktu untuk beribadah shalat. Dia juga membicarakan perihal seputar Islam pada rekannya sebagai langkahnya dalam berdakwah. Selanjutnya, mereka menghormati Chris serta juga mengingatkannya ketika waktu shalat tiba.

Ia merencanakan keluar dari Angkatan Darat tahun depan, serta bergegas bersama keluarganya ke negara Amerika Serikat. Cristina pun merencanakan akan mengejar gelar sarjana di bagian komunikasi. Chris merencanakan meneruskan studi di Embry-Riddle Aeronautical University.

Pasangan ini bertemu di pangkalan di Mannheim lebih dari satu dekade lalu. Mereka sudah menikah tiga kali. Pertama di balai kota, selanjutnya di gereja serta yang terakhir di masjid. Satu diantara hal yang paling susah yaitu memberikan pemahaman pada dua putra kecil mereka. 
 
Dengan cara bertahap anak-anak itu mesti melupakan peri gigi serta Sinterklas. Selama ini, putra mereka bisa menerima perihal ajaran Islam dengan baik sekali.

Chris sedikit tak nyaman saat diskusi tentang kehidupan sesudah mati, janji Tuhan memperoleh sebagian bidadari di surga serta poligami. Istrinya menyampaikan poligami yaitu pilihan, namun bukan hanya bermakna itu yaitu pilihan yang wajib dan bukan pilihan yang perlu di ambil.
 
 
Disadur dari berbagai sumber (power by : google.co.id).
Editor : Zainul Hakim
Dipublikasi : mutiarapublic.blogspot.com


Posting Komentar

 
Copyright © 2014 MutiaraPublic Share on Blogger Template Free Download .